Hotel Chanti Semarang, 23/10/2021. Komite Penangganan Covid Dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) mengelar acara Penguatan Stretegi Komunkasi untuk Penanganan covid 19 Bagi Kelompok Informasi Masyarakat yang ada di Jawa Tengah. Sehari sebelumnya juga telah di lakukan acara yang sama untuk Dinas Kominfo Kabupaten, PKK dan Pramuka.
Sebelum acara di mulai, semua peserta yang hadir di swab test untuk memastikan semua peserta dalam keadaan sehat dan tidak ada yang terpapar covid-19
Acara dengan metode hybrid ini, yakni Narasumber Hasyim Gautama sebagai Direktur Tata Kelola Kemitraan Komunikasi Publik Kementrian Kominfa RI dan Agung Kristianto Kabid Informasi dan Komukasi Publik Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah hadir via Zoom dan perserta lainnya sementara peserta dari KIM hadir langsung di ruangan.
Acara yang di awali dengan Entry Test yang di pandu Kak Ika dan Kak Yudi ini menghadirkan 6 pertanyaan yang sering di jumpai masyarakat ( link pertayaan klik berikut ini : ….)
Penjelasan tentang jawaban di atas di sampaikan dengan baik dan jelas oleh dr, Bashra dari TIM KPC-PEN.
Sesi selanjutnya adalah Tanya jawab yang di Pandu oleh Panitia, dan Zaenal Muhibbin, Ketua FK KIM Nusantara DPW Jawa Tengah menyampaikan informasi dan pertanyan seputar pentingnya Diseminasi Informasi dengan mengunakan muatan lokal melalui seni budaya atau music. Najib dari KIM Kota Semarang menanyakan Pelatihan atau Bintek yang dapat di akses oleh KIM agar terjadi pemerataan kualitas KIM. Selain itu disampaikan pertanyaan oleh Noor Rofiq, Wakil Ketua FK KIM Nusantara DPW Jawa Tengah, tentang pendanaan yang mungkin bisa di akses oleh KIM.
Jawaban di sampaikan oleh Hasyim Gautama dan Agung Kristianto, bahwa Komunikasi berbasis muatan lokal akan mempunyai “double impact” yakni “Konten informasi bisa sampai dan muatan lokal seperti budaya dan lainnya dapat di lestarikan” jelas Agung Kristianto.
Sedangkan Bintek dan Pelatihan saat ini sedang berjalan di mulai dari Indonesia Timur, mungkin beberapa pekan kedepan Jawa Tengah. Kominfo juga pelatiahn sertifikasi melaui program Digital Talent Scholarship (DTS), pelatihan bagi wirausaha melalui Ditital Leadershir Akademi (DTA) juga ketrampilan-ketrampilan lain yang dapat di akses melalui web kominfo.
Sementara untuk akses pendanan KIM, itu wilayah Kementrian Keuangan, tetapi kajiannya ada pada Kominfo, dan saat ini sedang di lakukan. “Pendanan dari negara itu konsekuensi pelaporannya tidak mudah karena menyangkut pertanggungjawaban keuangan negara” jelas Gautama. Akan lebih mudah KIM mengunakan “Monetizing” melalui konten-konten yang di upload ke media social.(@kangrofiq)